Tips Mengatur Uang Jajan Anak Di Sekolah– Cukup lamanya waktu yang akan dihabiskan anak di sekolah membuat orang tua harus memberikan uang jajan pada anaknya. Meskipun masih berada di tingkat sekolah dasar. Akan tetapi besarnya uang saku untuk anak, bisa menjadi sebuah dilema bagi para orang tua. Berapa jumlah uang jajan yang pantas untuk anak?
IRT Ini Menghasilkan 38,7jt/bln via Internet
Dia melakukannya dirumah sambil masak dan momong anak. Simak kisah lengkapnya..
>>oke saya mau<<
Freddy Pieloor, seorang pakar perencana keuangan yang bernaung di bawah Independent Financial Planner, menyarankan pada orang tua agar mengingat kembali apa fungsi uang jajan untuk anak. Maklum, seringkali orang tua kerap lupa akan tujuannya, sehingga yang selalu dipikirkan secara langsung adalah besarannya saja. Padahal, anak-anak belum tentu dapat membelanjakan uang jajan mereka dengan baik.
Masih menurut Freddy Pieloor, uang jajan juga merupakan uang penunjang bagi anak dalam melakukan berbagai kegiatan di sekolahnya. Di saat-saat tertentu, anak diperbolehkan memegang uang mereka. Fredy juga mengatakan, sebagaimana dilansir oleh yahoo, sebaiknya para orang tua mengajarkan anak mereka untuk menabungkan uang jajannya. Dia juga mengungkapkan bahwa tips mengatur uang jajan anak di sekolah tergantung pada kesepakatan antara si anak dengan orang tua, usia anak dan juga lingkungan sekolah anak itu sendiri.
Lingkungan anak juga perlu dijadikan pertimbangan karena ada juga beberapa orang tua yang memiliki kecenderungan ingin pamer harta mereka lewat anaknya, termasuk dengan cara membelikan ponsel atau gadget mutakhir untuk anak. Maklum, di antara para orang tua juga terkadang terjadi sebuah persaingan kekayaan.
Kesepakatan tentang berapa besaran uang jajan antara orang tua dengan anak sekaligus akan mendidik anak agar bertanggung jawab dengan besaran uang mereka. Freddy juga menekankan bahwa besaran uang yang diberikan pada anak bisa saja hanya sekedar uang jajan untuk di sekolah ataupun uang yang dia bisa habiskan dalam waktu selama satu bulan.
Jika pilihan Anda ternyata jatuh pada pemberian uang jajan anak secara bulanan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Anda harus tegaskan pada anak tentang belanja apa saja yang uangnya nanti bisa diganti. Misalnya saja uang untuk membeli buku pelajaran ataupun fotokopi berbagai kebutuhan sekolah. Selain hal seperti itu, orang tua juga harus menyampaikan kebijakan pada saat anak tidak lagi punya uang alias anak kehabisan uang jajannya.
Namun Freddy mengingatkan bahwa sebaiknya memberikan uang jajan secara bulanan itu tidak perlu diberlakukan untuk anak yang masih berada di tingkat sekolah dasar. Pada saat remaja, misalnya saat anak setingkat SMP atau SMA, orang tua bisa memberikan uang jajan secara mingguan.
Umumnya pada usia remaja, anak-anak belum pandai beradaptasi di dalam mengatur keuangan jika mereka mendapatkan uang jajan dari orang tuanya secara bulanan. Untuk anak yang sudah lewat tingkat remaja, seperti yang sudah jenjang perkuliahan, barulah uang jajannya bisa diberikan dalam waktu sebulan sekali.
Namun, terlepas dari besarnya jumlah dan juga cara memberikan uang, Freddy juga menekankan bahwa keberadaan uang jajan atau uang saku sebaiknya disesuaikan dengan tujuan dan juga rencana Anda dalam mendidik anak. Karena orangtua adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam mengajarkan anak untuk dapat mengatur keuangannya sendiri. Jangan sampai anak nantinya akan berpikiran bahwa uang bisa diperoleh dengan sangat mudah oleh anak.Biarkan anak membangun kebiasaan untuk menyisihkan sebagian uang saku yang mereka miliki untuk masa depannya.Agar mereka nantinya pintar mengatur keuangan sendiri dan tidak menjadi anak yang boros.
Itulah beberapa tips mengatur uang jajan anak di sekolah. Biasakan anak untuk mengatur dan menyisihkan uang saku mereka sejak dini ya Bunda.
Tips Penting Lainnya:
Tags: mendidik anak