6 tanda anak hiperaktif & perbedaannya dengan aktif biasa ini perlu diketahui oleh para orag tua yang khawatir dengan perkembangan anaknya. Saat kemampuan motorik dari balita Anda mulai berkembang, maka ia mulai tidak merasa betah lagi hanya duduk diam di dalam boksnya. Terlebih jika ia sudah mulai bisa berjalan, melompat & berlari, tentu ia akan tampak jauh lebih aktif lagi. Anda mugkin mulai bertanya-tanya, kenapa si kecil selalu bergerak serta tidak mau diam seolah punya energi yang tidak ada habisnya. Seiring dengan berjalannya waktu, Anda juga pasti akan mulai terbiasa. Tapi Anda tetap perlu waspada, karena bisa saja buah hati Anda termasuk anak hiperaktif.
IRT Ini Menghasilkan 38,7jt/bln via Internet
Dia melakukannya dirumah sambil masak dan momong anak. Simak kisah lengkapnya..
>>oke saya mau<<
Perlu diketahui oleh para orangtua bahwa pada anak aktif, kondisi otaknya normal saja tanpa memiliki gangguan. Hanya saja energi yang ia punya sangat berlimpah, sehingga si kecil selalu ingin bergerak & memiliki mobilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak lainnya. Keadaan ini sangat wajar jika dialami oleh anak-anak.
Sementara, pada anak hiperaktif, ia mengalami gangguan tingkah laku yang muncul karena adanya disfungsi neurologis, gejala utamanya adalah tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktif sendiri merupakan turunan dari ADHD atau Attention Deficit Hiperactivity Disorder.
Bagaimana tanda anak hiperaktif & perbedaannya dengan aktif biasa dalam kesehariannya? Perbedaan perilaku anak yang sekedar aktif saja dan anak hiperaktif memang sangat tipis. Tapi jika Bunda jeli membedakannya, maka nanti akan tahu apakah si kecil ini hiperaktif atau hanya aktif saja. Berikut 6 tanda anak hiperaktif & perbedaannya dengan aktif biasa yang perlu Bunda ketahui.
Mudah Bosan Dengan Mainan Apapun
Anak aktif biasanya mudah bosan dengan sebuah permainan karena dirasa kurang menarik dan kurang menantang, namun ia bisa asyik dengan sebuah mainan yang memang disukainya. Sedangkan, anak yang hiperaktif akan mudah bosan dengan permainan atau mainan apapun, karena cakupan perhatiannya yang pendek.
Susah Fokus
Anak yang aktif bisa fokus jika Anda mampu menyajikan sebuah topik yang menarik, sementara anak yang hiperaktif tidak bisa fokus untuk mendengarkan Anda selama beberapa menit & terus merasa gelisah ketika harus duduk diam.
Meninggalkan Makanannya
Saat makan, anak yang aktif sulit diajak makan di atas meja makan karena merasa bosan. Biasanya, sambil makan dia akan coba melakukan aktifitas lainnya, misalnya seperti menonton TV. Sedangkan anak yang hiperaktif tidak jarang meninggalkan makanan mereka sebelum selesai, karena tertarik untuk melakukan hal lain.
Volume & Tempo Berbicara
Anak aktif akan cepat menangkap & mengingat kosakata baru. Di saat tenang, ia bisa diajak berbincang serta mau mendengarkan orang lain yang berbicara. Sedangkan anak yang hiperaktif cenderung suka berbicara dengan tempo yang cepat dan volume yang tinggi. Ia juga seringkali menginterupsi ataupun memotong pembicaraan orang lain.
Tidak Mau Mengalah
Dalam pertemanan, anak yang aktif masih bisa sabar, sedangkan bagi anak hiperaktif, ia tidak bisa mengalah & menunggu ataupun bergantian dengan orang lain.
Sangat Sensitif
Anak aktif tidak akan mudah menangis. Ia masih mampu menjaga perasaaannya, kecuali di dalam keadaan sedih & kesal. Sementara anak yang hiperaktif, sangat hypersensitif. Mereka mudah sekali terusik dengan rangsa-ngan, kemudian mengeluh. Biasanya keluhan tersebut diungkapkan melalui tangisan dengan rengekan tanpa air mata.
Nah sudah jelas bukan bagaimana perbedaan anak hiperaktif dengan aktif biasa, jadi jangan langsung mengatakan bahwa anak yang aktif itu hiperaktif. Sebagian besar anak yang aktif tidak hiperaktif. Perlu pengamatan bersama oleh dokter & orang tua kemudian memakai parameter-parameter yang obyektif dan ilmiah, tidak dengan parameter perbandingan sederhana dengan anak lain, setelah itu dikatakan anak tersebut benar-benar hiperaktif atau tidak.
Meskipun demikian perlu diketahui bahwa anak hypernaktif ini tak selamanya jadi sesuatu yang negatif. Jika kondisinya dikendalikan dengan baik, maka Anak bisa menemukan berbagai hal yang menarik untuknya & berprestasi pada bidang tersebut karena ia mengalami hiperfokus.
Hiperfokus adalah kondisi saking tingginya konsentrasi hingga ia lupa waktu, menyukai apa yang ia kerjakan & melakukannya dengan sangat baik. Jika ia bermain video game, ia akan jago bermain game. Jika ia bermain olahraga tertentu, ia akan jago dalam bidang olahraga tersebut. Contoh kasus ini seperti atlet renang Amerika Serikat peraih medali emas olympiade terbanyak, Michael Phelps. Saat ia masih anak-anak, Phelps ini sebenarnya hiperaktif & susah fokus tapi kemudian semua energi serta konsentrasinya itu ia salurkan lewat olahraga renang. Hasilnya sekarang Phelps terkenal sebagai perenang tercepat sedunia & perenang paling sukses di dunia. Lihat juga: Tips Mendidik Anak Hyperaktif (ADHD).
Nah, 6 tanda anak hiperaktif & perbedaannya dengan aktif biasa di atas yang bisa Bunda dalam kesehariannya merupakan pengamatan awal saja. Untuk seterusnya, jika dirasa perlu atau Bunda merasa khawatir, maka harus Bunda periksakan ke dokter atau psikolog anak ya agar parameternya lebih jelas serta tidak hanya dengan menduga-duga saja.
Tips Penting Lainnya:
Tags: mendidik anak perkembangan anak Perkembangan Bayi